Minggu, 14 Oktober 2018

progres pelaksanaan pembangunan kios bekas pasar kobong, pembangungunan longsoran di Kelurahan Wulung





persiapan pembersihan lingkungan wulung oleh siswa siswi SMA Muhammadiyah Randublatung dalam rangka hari sampah




KEBERSAMAAN

ari sabtu 2 september 2018 Bersama warga RT 02 RW 02 melakukan kunjungan ke Bandungan, monumenSam Poo Kong dan Masjig Agung Jawa Tengah

Senin, 03 September 2018

Suasana pelepasan Sdr Joko Isyanto, Kasi Pemerintahan Kelurahan Wulung yang sudah purna tugas ( pensiun dari pns )
pelepasan dilaksanakan sangat sederhana di Balai pertemuan sasana "sekar arum " kelurahan wulung, dalam suasana keakraban







Minggu, 23 Juli 2017

Pada hari Kamis 20 Juli 2017, Tim Penggerak PKK bersama punggawa, Tokoh Masyarakat, RT, RW, Kelompok PKK RT mengadakan Halal Bihalal bertempat di Balai Kelurahan Wulung Kec Randublatung.
Dalam acara tersebut di berikan pencerahan oleh Ustazd ALI MUKHSIN dari Wulung










Selasa, 18 April 2017

pada hari minggu 16 April 2017, warga masyarakat RT 01 RW 04 ( Kedungjaran ) Kelurahan Wulung Kecamatan Randublatung melaksanakan gotong royong menanggulangi jalan putus akibat banjir.
Kegiatan di dukung oleh aparat TNI Koramil Randublatung, PMI, TAGANA Kec Randublatung, dan Perangkat Kelurahan Wulung













Jumat, 11 November 2016

FESTIVAL JAMU DAN KULINER TH 2016

KIM Sekar Mustika milik Ibu Sulastri di Kelurahan Wulung Kecenamatan Randublatung Kabupaten Blora, menjadi delegasi Kabupaten Blora dalam hal ini DPPKAI Kabupaten Blora dalam acara Festival Jamu dan Kuliner tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 11 - 13 Nopember 2016 di Kabupaten Sukohajo yang diikuti 35 kabupaten / kota di Jawa Tengah

Kamis, 07 April 2016






Makna HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 tanggal 17 Agustus 2015 Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia terjadi pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang adalah tanggal 8 Ramadhan 1364 Kalender Hijriah. Naskah proklamasi yang telah dibacakan oleh Ir. Soekarno didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta yang berlokasikan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Kemudian pada tanggal 6 Agustus 1945 telah terjadi suatu peristiwa cukup dasyat dan mengejutkan dunia pada saat itu yaitu dijatuhkannya sebuah bom atom di atas kota Hiroshima Jepang oleh pasukan udara Amerika Serikat, yang mana berakibat menurunkan moral semangat seluruh tentara Jepang di seluruh penjuru dunia. Sehari setelah itu Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", telah berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, guna lebih menegaskan keinginan dan tujuan dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Kemudian pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas kota Nagasaki sehingga berakibat bangsa Jepang menyatakan kalah dan menyerah kepada Negara Amerika Serikat dan sekutunya. Momentum inilah sengaja dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. Peristiwa Pengibaran bendera pusaka merah putih pada tanggal 17 Agustus 1945 yang dilakukan oleh para pemuda Indonesia pada saat itu merupakan momentum yang luar biasa, penuh haru biru, dengan dilandasi pengorbanan segenap jiwa raga dan semangat keikhlasan tanpa mengharapkan imbalan jasa. Perlu diketahui bersama bahwa bapak Ir.Soekarno Hatta selaku motorik terhadap kaum muda pada saat itu, beliau yang mengilhami untuk pencapaian Indonesia merdeka, dan pimpinan PPKI beserta bapak Radjiman Wedyodiningrat selaku mantan ketua BPUPKI telah diterbangkan ke Dalat, yang mana berjarak 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka menerima informasi bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Sementara itu di wilayah hindia belanda (Koloni pendudukan Belanda yang merupakan wilayah NKRI) tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1945, salah satu pemuda bangsa Indonesia yaitu Sutan Syahrir telah mendengarkan berita lewat radio bahwa bangsa Jepang dan tentaranya yang berada diwilayah asia pasifik telah menyatakan kalah dan menyerah kepada Amerika Serikat dan Sekutu. Oleh karena itu pergerakan para pejuang bawah tanah telah mempersiapkan diri untuk memproklamasikan atas kemerdekaan RI, dan menolak inisiatif Jepang yang akan memerdekaan bangsa Indonesia sebagai hadiah dari Kerajaan Jepang. Kemudian pada tanggal 12 Agustus 1945, pemerintah kerajaan Jepang melalui Marsekal Terauchi yang berkedudukan di Dalat, Vietnam, menyampaikan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, berdasarkan kesepakatan tim PPKI. Meskipun demikian pemerintah kerajaan Jepang menginginkan agar kemerdekaan bangsa Indonesia diselenggarakan pada tanggal 24 Agustus 1945. Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, dengan suatu alas an bahwa kerajaan Jepang telah menyerah kepada Sekutu, selain itu bertujuan untuk menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Bapak Hatta telah menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pembahasan dan pertemuan selama di Dalat. Ir.Soekarno belum merasa yakin bahwa kerajaan Jepang memang telah menyerah, dan apabila para pejuang Indonesia pada waktu itu belum siap, maka peristiwa proklamasi kemerdekaan RI pada saat itu dapat berakibat fatal dan menimbulkan pertumpahan darah yang besar. IrSoekarno berupaya mengingatkan kepada pak Hatta bahwa pak Sutan Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia, karena itu semua adalah hak dan kewenangan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan bentukan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan yang diselenggarakan oleh PPKI dapat diasumsikan merupakan 'hadiah'dari pemerintah kerajaan Jepang . Peristiwa dikibarkannya bendera Indonesia pada 17 Agustus 1945, dan pada tanggal 14 Agustus 1945 kerajaan Jepang secara resmi menyatakan menyerah kepada Sekutu di atas kapal USS Missouri. Tentara darat dan Angkatan Laut Jepang pada saat itu masih berkuasa di wilayah Indonesia (hindia belanda) karena pada waktu itu pemerintah kerajaan Jepang telah berjanji kepada Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengembalikan kekuasaanya di Indonesia ke tangan AS dan Sekutunya. Pada waktu itu Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh telah mendengar tentang kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi dikumandangkan. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian atau hadiah dari kerajaan Jepang. Ir.Soekarno dan Hatta sengaja mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka) pada kenyataannya kantor tersebut ternyata telah kosong. Ir.Soekarno, M Hatta dan Soebardjo bergerak ke kantor Bukanfu, untuk bertemu dengan Laksamana Muda Maeda, yang beralamatkan di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat, sambil menjawab bahwa ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Ir.Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan melakukan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan. Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh bangsa Indonesia makin memuncak yang dilancarkan oleh para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak jadi dilaksanakan karena Ir.Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat banyak yang tidak tahu bahwa telah terjadi peristiwa Rengasdengklok. Detik-detik proklamasi. Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Kemudian pada pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara ini dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor. Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengibaran dan pengerekan bendera merah putih sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk menerima tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, massa yang hadir pada waktu itu serentak menyanyikan lagu Indonesia Raya. Perlu diketahui bersama bahwa sampai saat ini, bendera pusaka merah putih tersebut masih disimpan di MuseumTugu Monumen Nasional. Setelah upacara selesai dilaksanakan , datanglah kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata dengan sikap terburu-buru karena mereka tidak mengetahui tentang terjadinya perubahan tempat secara mendadak atau tiba-tiba dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut agar Ir.Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya bapak M Hatta mengambil sikap dan memberikan amanat singkatkepada mereka. Yang menjadi catatan kita bersama bahwa pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) telah mengambil keputusan, yaitu mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian. Setelah itu Ir.Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden dalam pelaksanaan tugasnya akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional. Demikianlah sekelumit ringkas cerita tentang sejarah singkat tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus tahun 1945. Makna HUT proklamasi kemerdekaan NKRI ke-70 tahun 2015. Kembali kepada pokok bahasan semula bahwa terkait bahasan utama adalah memaknai arti tanggal 17 Agustus, bagi bangsa Indonesia terutama bagi para generasi muda pada saat ini merupakan hal yang sangat penting urgent, seperti yang sudah sama-sama kita ketahui bersama bahwa sejak kita menempuh pendidikan formal yang menjadi naungan kementerian pendidikan seringnya kita melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan menjelang dan saat upacara memperingati kemerdekaan yang rutin jatuh pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya, yaitu kegiatan upacara kemerdekaan di tempat sekolahan dan mengikuti berbagai perlombaan yang telah disiapkan oleh panitia HUT Proklamasi kemerdekaan RI. Berbagai turnamen kegiatan masyarakat WNI secara umum terselenggara menjelang pelaksanaan peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh tempo pada tanggal 17 Agustus . Mengenai makna kemerdekaan, Ir.Soekarno secara tegas menjelaskan dan bunyinya adalah demikian, “Saudara-saudara, apakah yang dinamakan merdeka? Di dalam tahun ’33 saya telah menulis risalah yang bernama ‘Mencapai Indonesia merdeka’. Maka didalam risalah tahun’33 itu, telah saya katakan, bahwa kemerdekaan, polietieke onafhankelijkheid, political independence, tak lain tak bukan, ialah satu jembatan, satu jembatan emas. Saya katakan didalam kitab itu, bahwa diseberangnya jembatan itulah kita sempurnakan kita punya masyarakat.” Demikian kata Ir.Soekarno menjelaskan bahwa Indonesia harus berani bersikap dan bangsa Indonesia harus mampu untuk siap merdeka. Bangsa Indonesia tidak perlu menunggu terhadap segala sesuatunya untuk baik terlebih dahulu atau dengan istilah segalanya harus diawali sempurna sebab dunia ini tidak ada yang sempurna kecuali Sang Pencipta alam semesta, bangsa Indonesia harus memberanikan diri untuk merdeka, untuk lepas dari bentuk penjajah dari Negara asing. Kemudian bapak Ir. Soekarno juga menjelaskan dan mengutipkan perkataan Armstrong, Ibn Saud terkait upaya mendirikan Negara dan pemerintahan kerajaan Saudi Arabia yang merdeka dan berdaulat, ternyata peristiwa itu hanya dalam tempo satu malam. Faktanya sebanyak 80 persen rakyatnya pada waktu itu masih nomaden/ berpindah-pindah (pengembara), bahkan mereka tidak tahu bahwa mobil harus menggunakan minyak bahan bakar atau bensin, sehingga rakyatnya pernah mengisi bahan bakar motor dengan menggunakan gandum pada mobil Ibn Saud. Setelah proklamasi kemerdekaan barulah Ibn Saud berupaya membangun rakyatnya mulai dari pendidikannya, ketatanegaraan peraturan dan perundang-undangannya, kekuatan militernya, perekonomiannya, serta idiologi politik dalam negeri. Jadi kemerdekaan adalah jembatan emas. Di dalamIndonesia merdeka itulah cerminan kita untuk memerdekakan rakyat kita, hal ini dapat lihat dalam pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945. Peristiwa sakral dan monumental sejak dibacakan teks naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik yang dibacakan oleh Ir.Soekarno serta ditandangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Namun apakah arti dari proklamasi tersebut ? mengapa Ir. Soekarno harus menyibukan diri dan berusaha untuk berperan membacakan teks proklamasi?. Hal yang demikian menarik untuk kita bahas dan perlu diketahui bahwa proklamasi memiliki arti adalah pengumuman kepada seluruh masyarakat atau rakyatnya. Pengumuman tersebut terutama pada hal-hal yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Proklamasi kemerdekaan suatu Negara merupakan pengumuman kepada seluruh rakyat tentang akan adanya suatu kemerdekaan. Dengan proklamasi, yang telah DISERUKAN dan dikumandangkan kepada warga dunia akan adanya sebuah NEGARA BARU yang bernama NEGARA REPUBLIK INDONESIA yang terbebas dari penjajahan Negara lain. Hal inilah yang diimpikan bersama oleh bangsa Indonesia pada saat itu yaitu peristiwa atau momentum bapak Ir.Soekarno membacakan teks proklamasi yang ditandai dengan berdirinya sebuah Negara baru yaitu Indonesia. Namun untuk mencapai arti dari sebuah Negara yang merdeka harus mempunyai 2(dua) syarat utama yaitu DE FACTO dan DE JURE, diseluruh dunia, dan semua negara yang hidup dimuka bumi ini telah memiliki 2 (dua) persyaratan utama tadi. Kemudian KEDAULATAN DE JURE SUATU NEGARA adalah pengakuan suatu wilayah atau suatu situasi menurut hukum yang berlaku yang ditandai dengan adanya pengakuan dunia internasional secara hukum, sudah dicapai ketika para pendahulu kita memproklamasikan kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Secara teoritis kedaulatan de jure untuk menjalankan kekuasaan, dan perlu ditaati secara nyata. Oleh karena itu, kedaulatan de jure hanya membutuhkan pengakuan dari rakyat dan ketaatan rakyat pada penguasa secara hukum. Dalam pengakuan kedaulatan de jure yang dibutuhkan yaitu berbagai norma negara dan aturan negara yang wajib ditaati dan dapat berfungsi untuk mengatur seluruh kehidupan masyarakat atau warga negaranya dalam berkedudukan bernegara. Pengertian PENGAKUAN DE FACTO yaitu pengakuan yang diberikan oleh suatu negara kepada negara lain yang telah memenuhi unsur-unsur negara, seperti ada pemimpin, rakyat dan wilayahnya. Sejarah mencatat bahwa Negara Belanda saat itu belum bersedia memberikan pengakuan kedaulatan Negara atas bangsa Indonesia. Oleh karena itu untuk syarat berdirinya suatu Negara , Founding_Fathers_of_Indonesia State dan para pemikir Negara kita tidak pernah menyerah, mereka berusaha untuk melobi keberbagai negara baik yang ada di Timur Tengah, Eropa dan sekitarnya. Setelah melalui negoisasi yang lama akhirnya Negara yang mengakui kedaulatan Negara Indonesia adalah Mesir. Oleh karena itu kami selaku warga negara Republik Indonesia bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia marilah kita sama-sama mengheningkan diri sejenak untuk memaknai apakah arti dari Kemerdekaan tersebut. Dan juga dalam Perjuangan kemerdekaan telah mengajarkan kepada kita semua, bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci bagi terbebasnya bangsa ini dari belenggu penjajahan. Berkaca dari pernyataan diatas sudah barang tentu kita semuanya sebagai warga Negara Indonesia marilah sama-sama dengan kesadaran yang tinggi dan dilandasi keikhlasan untuk merubah mindset atau pola pikir kita yaitu tentang pernyataan “JANGAN TANYA APA YANG NEGARA BERIKAN KEPADAMU, TETAPI TANYALAH APA YANG BISA KAMU BERIKAN UNTUK NEGARA”. Meskipun usia bangsa semakin matang, terutama di usia yang ke-70 tahun ini, namun bangsa Indonesia harus berjuang lebih keras mengejar ketertinggalannya jika dibandingkan dengan Negara Asia lainnya, oleh karena itu berbagai strategi diterapkan dan diupayakan guna mewujudkan suatu keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran bagi rakyatnya, harapannya mulailah berbenah diri, instropeksi dan segera melakukan suatu perubahan secara nyata sebagaimana yang didambakan oleh masyarakat yaitu kondisi yang di cita-citakan, kondisi Negara yang aman tentram kerta raharja, gemah ripah loh jinawi, Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur negaraku.. Untuk itu, seharusnya generasi muda tidak boleh hanya berdiam diri, ambil sikap bekerja dan berbuat, sekecil apapun yang dilakukan akan berdampak kepada suatu keadaan perubahan. Mengutip perkataan dari bapak Ir.Soekarno adalah sebagai berikut “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tetapi perjuanganmu akan sulit karena melawan bangsamu sendiri”. Kami sekeluarga mengucapkan, ”Dirgahayu kemerdekaan Negara Indonesia, selamat hari ulang tahun Kemerdekaan ke-70 tanggal 17 Agustus 2015, suara MERDEKAMU menggelegar dan membahana disegenap penjuru nusantara maupun dunia jayalah bangsaku, abadilah negaraku, MERDEKA INDONESIAKU, SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA (dalam pertempuran dengan semboyan MERDEKA atau MATI)”. Diposkan oleh Kelurahan Wulung di 8/25/2015 09:36:00 PM Reaksi:   Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Kelurahan Wulung Pemerintah Kelurahan Wulung  Terdiri dari Lurah , Sekretaris Lurah  dan Seksi-seksi.  Dalam operasional Pemerintah Kelurahan  dibantu oleh Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Kelurahan  antara lain : LKMK, RT, RW, PKK, Karang Taruna, dan lembaga kemasyrakatan lainnya yang ada di Kelurahan .

Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ

Rabu, 17 Februari 2016

RUMAH DINAS LURAH WULUNG
KECAMATAN RANDUBLATUNG KAB BLORA




KANTOR KELURAHAN WULUNG
KECAMATAN RANDUBLATUNG KAB. BLORA




BALAI PERTEMUAN 
SASONO  "SEKAR ARUM" ( GEDUNG SERBA GUNA
KELURAHAN WULUNG KEC RANDUBLATUNG
KABUPATEN  BLORA







Senin, 08 Februari 2016

KARYAWAN KARYAWATI
jump break
KELURAHAN WULUNG 
KEC. RANDUBLATUNG KAB. BLORA



KARYAWAN / KARYAWATI 
jump break
KELURAHAN WULUNG KEC. RANDUBLATUNG
KABUPATEN BLO


LURAH
PRISUJIANTO, S,Sos.Msi

SEKRETARIS LURAH
SUYATNO

KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN
Drs JOKO ISYANTO

KEPALA SEKSI PEMBANGUNAN
SULASTINI, SE

KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN RAKYAT
SITI RUSTINI, S.Sos

STAF
N Y A D I

STAF
AGUS JHON SINDARTO

STAF
H. ABDUL KHOLIQ

STAF
S A R J I

STAF
ANTOMI

STAF
JOKO RAHWONO
TENAGA SUKARELA
WAHYU ANDRAJATI